Sabtu, 25 Juni 2011

Toples Kehidupan

Seorang profesor berdiri di depan kelas Filsafat...
Tanpa mengucapkan sepatah kata, dia mengambil toples kosong yang besar dan mulai mengisi dengan golf.
Lalu dia bertanya kepada muridnya, apakah toples itu sudah penuh. Semua berteriak bersama ..."penuuuh"

Lalu dia mengambil sekotak batu koral dan menuangkanya ke dalam toples. Dia menguncang dengan ringan. Batu2 koral masuk ,mengisi tempat yg kosong d antara bola golf. Dia kembali bertanya, apakah toples itu sudah penuh. Mereka semua mengangguk. Berarti nampaknya penuh pertama kali, namun masih ada sela2 untuk koral....

Selanjutnya prof mengambil sekotak pasir dan menebarkan ke dalam toples.Tentu saja pasir itu masuk dan mengisi sela2 koral dan bola golf, hingga menutup segala sesuatunya. Toples terlihat sudah penuh Prof lalu menuangkan 2 cangkir bubuk kopi ke dalam toples dan bubuk kopi tsb masih bisa mengisi ruangan kosong di antara bola golf, koral dan pasir.

Para murid tertawa...

"Pahami,bahwa toples ini menggambarkan kehidupanmu .
"Bola golf adalah hal yg penting : Tuhan, keluarga, anak, kesehatan
Batu koral adalah pekerjaan, rumah dan mobil.
Sedangkan pasir adalah hal lainnya yang sepele.

Jika kalian pertama kali memasukan pasir ke dalam toples,maka tidak akan tersisa ruangan untuk batu koral ataupun bola golf...Kalian akan menghabiskan energi untuk hal yang sepele.
Jadi... Beri perhatian untuk hal yg utama. Beribadah, berdoa. Sayangilah keluargamu. Bermainlah dengan anakmu. Luangkan waktu untuk check up kesehatan. Berikan perhatian terlebih dahulu pada 'BOLA GOLF'

Salah seorang murid bertanya "Kopi mewakili apa?"
Prof:"itu untuk menunjukkan bahwa sekalipun hidupmu tampak begitu penuh, masih tersedia tempat untuk secangkir kopi bersama sahabat...

Jumat, 24 Juni 2011

LILIN HARAPAN

Ada 4 lilin yang menyala,

Sedikit demi sedikit habis meleleh.
Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah
percakapan mereka

Yang pertama berkata: “Aku adalah keindahan.” “Namun
manusia tak mampu menjagaku: maka lebih baik aku
mematikan diriku saja!”
Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.
Yang kedua berkata: “Aku adalah Kasih Sayang.” “Sayang aku
tak berguna lagi.” “Manusia tak mau mengenalku,
untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala.”
Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.

Dengan sedih giliran Lilin ketiga bicara:”Aku adalah
Cinta” “Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala.”
“Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku
berguna.”
“Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang
mencintainya, membenci keluarganya. “
Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin
ketiga.

Tanpa terduga…
Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan
melihat ketiga Lilin telah padam.
Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata: “Ekh
apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala, Aku
takut akan kegelapan!”

Lalu ia mengangis tersedu-sedu.
Lalu dengan terharu Lilin keempat berkata:
Jangan takut,
Janganlah menangis,
selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat
selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya:

Akulah H A R A P A N “
Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin
Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga Lilin
lainnya.

Apa yang tidak pernah mati hanyalah H A R A P A N.
yang ada dalam hati kita….dan masing-masing kita
semoga dapat menjadi alat, seperti sang anak
tersebut, yang dalam situasi apapun mampu
menghidupkan kembali Keindahan, Kasih Sayang
dan Cinta dengan HARAPAN-Nya…

Note :

Harapanlah yang membuat orang untuk lebih baik lagi, dimasa sekarang dan masa yang akan datang. Jadi jangan padamkan semangat dan harapanmu untuk hidup yang lebih baik…